Mini Discusion tersebut didampingi dua pemateri dari masing-masing perguruan tinggi. Pemateri dari STAI Grobogan adalah Bapak Mohamad M.Hum Ali Musafak sedangkan pemateri dari STAI Al-Hikmah adalah Bapak Taufik Setyaudin MA. Dalam paparannnya pemateri pertama menjelaskan

       Pendidikan karakter merupakan langkah yang sangat penting  dan strategis dalam membangun kembali jati diri bangsa dan menggalang pembentukan masyarakat Indonesia yang lebih baik.

       Bagi mahasiswa, sangat penting untuk mendapatkan pendidikan karakter, hal ini bertujuan untuk memperkuat akhlak dan sifat terpuji bagi peserta didik (dalam hal ini mahasiswa). Karena kepandaian di bidang pendidikan saja belum cukup tanpa bekal moral dan karakter yang kuat. Agar saat mahasiswa terjun di masyarakat nanti tidak terjadi penyalahgunaan ilmu yang di pelajari selama menempuh pendidikan.

       Karakter adalah sifat yang di bawa oleh tiap individu, yang setiap orang memiliki karakter masing-masing. Pengertian karakter lebih mengarah pada moral dan budi pekerti seseorang, tentunya yang bersifat positf.

       Karakter seorang individu terbentuk sejak dia kecil karena pengaruh genetik dan lingkungan sekitar. Proses pembentukan karakter, baik disadari maupun tidak, akan mempengaruhi cara individu tersebut memandang diri dan lingkungannya dan akan tercermin dalam perilakunya sehari-hari.

       Istilah keluarga dalam bahasa arab dikenal dengan sebutan al- ilah jamak dari awaail, al-usroh jamak dari usarun, dan ahlun jamak dari ahluuna. Ahlun mempunyai pengertian orang-orang yang mendapatkan hak sesuai dengan hak mereka adalah orang yang memilikinya.

       Menurut Safrudin keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh suatu ikatan perkawinan, lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai suatu gabungan yang khas dan bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk kebahagiaan, kesejahteraan, dan ketentraman semua anggota yang ada di dalam keluarga.

       Pentingnya Keluarga dalam  Pendidikan Karakter 

       Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil dimana anak berinteraksi secara intensif didalamnya. Di dalam pendidikan, keluarga mempunyai arti penting sebagai wadah antara individu dan kelompok yang menjadi tempat pertama dan utama untuk anak bersosialisasi. Ibu, ayah, saudara adalah orang yang pertama bagi anak untuk mengadakan kontak dan tempat pembelajaran.

       Keluarga juga merupakan lembaga pendidikan tertua yang bersifat informal,dan kodrat (adanya hubungan darah antara pendidik dan peserta didik). Pendidikan keluarga inilah yang nantinya akan menjadi tameng pertama bagi anak untuk dapat memilah segala informasi yang diterima.

       Melalui pendidikan keluarga  kehidupan emosionil atau kebutuhan akan rasa kasih sayang dapat dipenuhi dan berkembang dengan baik, hal ini disebabkan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi anak. Dalam kehidupan anak tentunya keluarga merupakan tempat yang sangat vital.

       Peranan orang tua dalam keluarga sangatlah penting. Mereka merupakan model bagi anak. Ketika orang tua melakukan sesuatu anak-anak akan dengan mudahnya mengikuti orang tua mereka. Hal ini disebabkan anak adalah peniru.

       Jadi apapun yang dilakukan oleh anak apakah itu baik baik atau buruk, di rumah di sekolah bahkah di Perguruan Tinggi tidak bisa lepas dari pendidikan yang diterima anak di dalam keluarga.

       Dari perspektif Islam, menurut Shihab  situasi kemasyarakatan dengan sistem nilai yang dianutnya, mempengaruhi sikap dan cara pandang masyarakat secara keseluruhan. Jika sistem nilai dan pandangan mereka terbatas pada “kini dan di sini”, maka upaya dan ambisinya terbatas pada kini dan di sini pula.

       Peran serta Masyarakat (PSM) dalam pendidikan memang sangat erat sekali berkait dengan pengubahan cara pandang masyarakat terhadap pendidikan. ini tentu saja bukan hal yang ,mudah untuk dilakukan. Akan tetapi apabila tidak dimulai dan dilakukan dari sekarang, kapan rasa memiliki, kepedulian, keterlibatan, dan peran serta aktif masyarakat dengan tingkatan maksimal dapat diperolah dunia pendidikan.

Macam-macam Peran Masyarakat

       Ada bermacam-macam tingkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan. Yang biasa diklasifikasikan dimulai dari tingkat terendah ke tingkat lebih tinggi, yaitu;

  1. Peran serta dengan menggunakan jasa pelayanan yang tersedia. Jenis ini adalah jenis tingkatan yang paling umum, pada tingkatan ini masyarakat hanya memanfaatkan jasa sekolah atau perguruan tinggi untuk pendidikan anak.
  2. Peran serta secara pasif. Artinya, menyetujui dan menerima apa yang diputuskan lembaga pendidikan, kemudian menerima keputusan lembaga tersebut dan mematuhinya.
  3. Peran serta dengan memberikan kontribusi dana, bahan, dan tenaga. Pada jenis ini, masyarakat berpartisipasi dalam perawatan dan pembangunan fisik sarana dan prasaranan pendidikan dengan menyumbangkan dana, barang atau tenaga.
  4. Peran serta dalam pelayanan. Masyarakat terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, misalnya membantu sekolah atau perguruan tinggi dalam bidang studi tertentu. Misal du/di.
  5. Peran serta sebagai pelaksana kegiatan yang didelegasikan misalnya, sekolah atau PT meminta masyarakat untuk memberikan penyuluhan pentingnya pendidikan, dan lain-lain.
  6. Peran serta dalam pengambilan keputusan. Masyarakat terlibat dalam pembahasan masalah pendidikan anak, baik akademis maupun non akademis. Dan ikut dalam proses pengambilan keputusan dalam rencana pengembangan pendidikan. Di Perguruan Tinggi (Dewan Penyantun).

Dalam paparanya bapak Taufik menjelaskan bahwasanya untuk menjadi mahasiswa yang berkarakter unggul harus mampu menyesuaikan diri dalam berbagai bidang diantaranya Potensi dan Kemampuan diri, model pembelajaran baru, sikap dan perilaku akademik, tata kehidupan di kampus. sedangakan utuk menuju sukses pribadi harus (1) Penguasaan Iptek (2) Terampil (3) Santun (4) Energik (5) Optimis (6) Jujur. Sedangkan Sukses Sosial dapat diraih dengan beberapa syarat diantaranya (1) Aktif bermasyarakat (2) Terampil berkomunikasi (3) Kooperatif dan toleran (4) Respek dalam Lingkungan.